Perilaku salah dalam mengendarai mobil matic dapat membuat usia pemindah daya mesin ke roda ini menjadi lebig singakat, namun kadang kita tak menya
darinya. Apa sajakah itu?
"Kerusakan transmisi otomatis 85% disebabkan kelalaian mengganti oli transmisi, 10% karena kesalahan pengoperasian dan 5% akibat umur pemakaiannya"
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
1. Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama
Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus bekerja disaat suplai udara segar terbatas.
Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.
2. Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D
Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan tekanan fluida ke arah torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi
3. Sering melakukan engin brake berlebihan
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada posisi gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matic
4. Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi
Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat, agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi.
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi
5. Perpindahan dari D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan
6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1. Tapi, sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen
Masalah yang biasanya terjadi pada pengguna mobil matic
Pemeriksaan dan Penanganan pertama
Transmisi matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan komponen transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat aliran oli matic, sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli ATF, jika tersumbat kotoran sedikit saja, maka transmisi akan trouble karena lubang dibody valve sangat kecil
Tipe Transmisi Otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Pada transmisi penggerak roda depan, differential (gardan)nya menjadi
satu dengan transmisi. differential terletak didalam transmisi penggerak
roda depan. Berbeda dengan transmisi penggerak roda belakang, yang
differrentialnya terpisah dengan transmisi.
Bagian-bagian utama pada transmisi otomatis
pada transmisi otomatis secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
1. Planetary Gear Unit
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, dipakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier dikombinasikan dalam unit planetary carrier.
Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
2. Torque Conventer
Torque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari torque conventer adalah
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Lock Up Mechanism
Torque conventer tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga, yaitu sekitar 4 - 5% yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan, karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut, dibuatlah mekanisme lock up mechanism. Yang akan mengnunci torque conventer ketika berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja, maka tenaga putar dari mesin akan disalurkan 100% menuju ke transmisi.
3. Hydraulic Control Unit
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari unit pengendali hidraulic mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut :
a. Membangkitkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin)
b. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
c. Mengalihkan (Shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem).
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (Shift), roda gigi dialihkan. Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, signal dikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECU. Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindah (Shifting) roda gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut
Tips agar transmisi matic tidak cepat rusak
1. Mengganti oli transmisi matic secara rutin dan teratur
Tidak ada barang yang awet selama-lamanya, tapi semakin jarang ATF/CVTF diganti, semakin besar pula kemungkinan kampas kopling pada transmisi ini terkikis habis. Ingat-ingatlah, bahwa ATF merupakan nyawa dari transmisi matic ini. Dengan menggunakan tekanan hidrolik, tenaga mesin bisa dialihkan ke roda. Semakin baik kualitas ATF, semakin baik pula pemindahan tenaga mesin ke roda. Penggantian oli ATF secara rutin setiap 20.000 km dan kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi kewajiban bagi pengguna mobil yang memakai transmisi otomatis, agar komponen dalam transmisi tidak cepet rusak.
Pemilihan kualitas oli ATF berkualitas baik menjadi kewajiban.agar viskositas (kekentalan) selalu stabil meski suhu tinggi sekalipun. Harap diingat, pada kondisi beban atau load ekstrem, oli matik (ATF) bisa mencapai suhu diatas 150 derajat celcius
Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa pakainya. Bisa dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari tak pernah ganti oli.
Sekedar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan kisaran suhu 93-107 derajat celcius, oli ATF hanya layak pakai untuk 24.000 - 40.000 km
Padahal kondisi ekstrm mencapai 150 derajat celcius yang terus menerus setiap hari, oli ATF rusak setelah dipakai jalan 900 km
Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus-menerus setiap harinya hingga suhu 160 derajat celcius. Tak sampai 800 Km, oli ATF sudah tak layak pakai
2. Perhatikan spesifikasi oli ATF
Cara pengoperasian transmisi otomatis maupun CVT (Continuous Variable Transmission) memang sama, namun tidak dengan cara kerjanya. Kedua transmisi ini mengandalkan cara kerja yang berbeda.
Pada transmisi otomatis, selain sebagai pelumas, oli juga digunakan sebagai tenaga hidrolis yang bertekanan tinggi, yang memicuperpindahan gigi dan memutar kopling hingga terjadi perpindahan tenaga ke roda. Sememtara pada transmisi CVT yang memiliki hubungan mekanis, tekanan oli yang dihasilkan torque conventer selain menyalurkan tenaga juga mengatur diameter puli. Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai pelindung
Itu sebabnya sangat penting untuk mengenali jenis tranmisi otomatis yang ada dimobil anda. Untuk lebih mudahnya, ganti saja oli transmisi mobil sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan produsen kendaraan. Jangan sekali-kali menggunakan ATF biasa untuk transmisi CVT
Sumber artikel : dari berbagai blog dan website di internet
Semoga bermanfaat !
darinya. Apa sajakah itu?
"Kerusakan transmisi otomatis 85% disebabkan kelalaian mengganti oli transmisi, 10% karena kesalahan pengoperasian dan 5% akibat umur pemakaiannya"
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
1. Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama
Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus bekerja disaat suplai udara segar terbatas.
Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.
2. Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D
Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan tekanan fluida ke arah torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi
3. Sering melakukan engin brake berlebihan
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada posisi gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matic
4. Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi
Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat, agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi.
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi
5. Perpindahan dari D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan
6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1. Tapi, sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen
Masalah yang biasanya terjadi pada pengguna mobil matic
- Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power (Ngedrop)
- Gigi seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D. Meski pedal gas diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika sudah dimasukkan ke posisi D maju pelan
- Tombol OD (Over Drive tidak jalan)
- Sudah masuk gigi R, Mobil tidak mundur
- Mobi bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi
- Bau terbakar diarea transmisi
- Susah oper gigi
Pemeriksaan dan Penanganan pertama
- Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat dilakukan di bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki alat kuras oli matic namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi matic
NB : Kuras oli matic, setidaknya menghabiskan oli sebanyak 8 liter. Biasanya kalau cuma ganti oli habisnya 4 liter
Kenapa Transmisi harus dibongkar ?? berikut alasannya :Transmisi matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan komponen transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat aliran oli matic, sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli ATF, jika tersumbat kotoran sedikit saja, maka transmisi akan trouble karena lubang dibody valve sangat kecil
Tipe Transmisi Otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Transmisi Penggerak roda depan |
Transmisi Penggerak roda belakang |
Bagian-bagian utama pada transmisi otomatis
pada transmisi otomatis secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
- Planetary Geear Unit
- Torque Conventer
- Hydraulic Control Unit
1. Planetary Gear Unit
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, dipakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier dikombinasikan dalam unit planetary carrier.
Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
Potongan Planetary gear dan clutch |
2. Torque Conventer
Torque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari torque conventer adalah
- melipat gandakan momen yang dihasilkan oleh mesin menuju ke transmisi
- Menyerap getaran mesin
- Melembutkan putaran mesin
- Sebagai pompa oli ke hidaulic control system
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Lock Up Mechanism
Torque conventer tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga, yaitu sekitar 4 - 5% yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan, karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut, dibuatlah mekanisme lock up mechanism. Yang akan mengnunci torque conventer ketika berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja, maka tenaga putar dari mesin akan disalurkan 100% menuju ke transmisi.
3. Hydraulic Control Unit
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari unit pengendali hidraulic mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut :
a. Membangkitkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin)
b. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
c. Mengalihkan (Shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem).
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (Shift), roda gigi dialihkan. Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, signal dikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECU. Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindah (Shifting) roda gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut
- Pompa Oli
- Valve Body
- Primary regulator valve
- manual valve
- Shift Valve
- Solenoid valve
- Throttle valve
VALVE BODY |
Tips agar transmisi matic tidak cepat rusak
1. Mengganti oli transmisi matic secara rutin dan teratur
Tidak ada barang yang awet selama-lamanya, tapi semakin jarang ATF/CVTF diganti, semakin besar pula kemungkinan kampas kopling pada transmisi ini terkikis habis. Ingat-ingatlah, bahwa ATF merupakan nyawa dari transmisi matic ini. Dengan menggunakan tekanan hidrolik, tenaga mesin bisa dialihkan ke roda. Semakin baik kualitas ATF, semakin baik pula pemindahan tenaga mesin ke roda. Penggantian oli ATF secara rutin setiap 20.000 km dan kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi kewajiban bagi pengguna mobil yang memakai transmisi otomatis, agar komponen dalam transmisi tidak cepet rusak.
Pemilihan kualitas oli ATF berkualitas baik menjadi kewajiban.agar viskositas (kekentalan) selalu stabil meski suhu tinggi sekalipun. Harap diingat, pada kondisi beban atau load ekstrem, oli matik (ATF) bisa mencapai suhu diatas 150 derajat celcius
Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa pakainya. Bisa dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari tak pernah ganti oli.
Sekedar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan kisaran suhu 93-107 derajat celcius, oli ATF hanya layak pakai untuk 24.000 - 40.000 km
Padahal kondisi ekstrm mencapai 150 derajat celcius yang terus menerus setiap hari, oli ATF rusak setelah dipakai jalan 900 km
Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus-menerus setiap harinya hingga suhu 160 derajat celcius. Tak sampai 800 Km, oli ATF sudah tak layak pakai
2. Perhatikan spesifikasi oli ATF
Cara pengoperasian transmisi otomatis maupun CVT (Continuous Variable Transmission) memang sama, namun tidak dengan cara kerjanya. Kedua transmisi ini mengandalkan cara kerja yang berbeda.
Pada transmisi otomatis, selain sebagai pelumas, oli juga digunakan sebagai tenaga hidrolis yang bertekanan tinggi, yang memicuperpindahan gigi dan memutar kopling hingga terjadi perpindahan tenaga ke roda. Sememtara pada transmisi CVT yang memiliki hubungan mekanis, tekanan oli yang dihasilkan torque conventer selain menyalurkan tenaga juga mengatur diameter puli. Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi sebagai pelindung
Itu sebabnya sangat penting untuk mengenali jenis tranmisi otomatis yang ada dimobil anda. Untuk lebih mudahnya, ganti saja oli transmisi mobil sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan produsen kendaraan. Jangan sekali-kali menggunakan ATF biasa untuk transmisi CVT
Sumber artikel : dari berbagai blog dan website di internet
Semoga bermanfaat !
Trims infonya...
ReplyDeleteTrima kasih atas ilmunya mas.
ReplyDeletemantaaapp
ReplyDeleteKereeen, Nice share , , ,
ReplyDeleteokeee.....
ReplyDeleteklo mau service d mana ya?
ReplyDeletesusah ni oper gigi,..
makasi udch naruh infonya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMakasih infonya,mas mau tanya punya sy crv matic th 2007, kalo digas kemudian gas dilepas bunyi kletek2 perkiraan asal suara di manipol dan rpm tinggi tp jalannya lambat kenapa mas, apa hanya oli maticnya waktunya kuras ato lenapa..makasih
ReplyDeletemau tanya neh boss....
ReplyDeletemobil avanza veloz matic 13 gw di kecepatan 40 km berbunyi dengung pada mesin.. kira2 apanya... mohon infonya.. mksh
tedst
ReplyDeleteapa sebab lampu indicator hold kia karnival berkedip terus
ReplyDeletewuahhh ini dia yang ane cari, thx boss
ReplyDeletelagi galau ni mo beli mobil manual ato matic :D
Mau tanya, mobil saya Grand Livina 1.8 tahun 2008, Waktu mesing dingin ( pagi ) setelas di panasin sampai lampu indicator yang berwarna biru mati kemudian tuas di pindahkan pe posisi D dan 2 tidak ada respon, ( Menunggu kira-kira 5-15 detik dulu ) tetapi kalo di pindahkan ke posisi 1 langsung respon... mohoninfonya....
ReplyDeletekl mau jalan dri N ke D sa'at abis berenti macet mesin mobil ngorok kl dipakain ac kendala dimana nya ya gan..?/ tap kl gak pake ac suara mesin aman aja,thx.
ReplyDelete@Bp Khirudin : saya sarankan kuras Oli matic sama membersihkan body valve dibengkel langganan bapak
ReplyDelete@Bp Muhammad : Bunyi itu berasal dari kompressor AC, kemungkinan laker AC minta ganti, atau malah kompressor ACnya sudah waktunya minta ganti.
Semoga bermanfaat
Pak, mobil matic saya kia carrens 1 sering loss power ( ngedrop) saat mobil melaju kencang, penyebabnya apa pak ? tks
ReplyDeletehariyono
ReplyDeletePak, mobil matic saya kia carrens 1 sering loss power ( ngedrop) saat mobil melaju kencang, penyebabnya apa pak ? tks
ReplyDeleteMalam mas, kebetulan saya pake taft gt, dan ada rencana mau mengubah ke transmisi matic, tetapi dari pabrikan daihatsu tidak pernah mengeluarkan versi matic.. Dan ada org bengkel mereferensikan pake transmisi phanter touring keluarannya aisin warmer 4gigi.
ReplyDeletePertanyaan saya, apakah transmisi matic harus menggunakan ecu, sedangkan taft tidak ada ngeluarkan versi matic, dan apakah mungkin mas memasang transmisi matic tanpa ecu, dan resikonya apa kalau menggunakan transmisi matic tanpa ecu..
Mohoh share2 pengetahuannya mas... Thx
sy ada nissan march build up 2004 nyari kampas koplingnya kemana ya ? sama abs pump, mohon info, atau klo ada yg jual gearbox nya juga boleh, 03183012941 pin bb 2bbd09d3
ReplyDeletesiap2 jebol dompet nih kalo pake matic....
ReplyDeleteMas agung, kalo di tabel service ruting mobil matic saya (nissan march 1.2/AT) penggantian ATF nya per 120.000 km, ini gimana? koq berbeda dengan yg diutarakan mas agung, apa ada tipe ATF yg tahan lama atau bagaimana? trims.
ReplyDeleteWaduh, Avz S matic saya sepertinya kena, di cek BeRes kalo cm ganti parts bisa habis 17jt an, kalo ganti blok transmisi matic nya 65 jt.
ReplyDeleteMau cari 2nd opinion di jogja qo ngga nemu bengkel yg bisa bongkar dan di cek dulu gitu ya? Browsing jg ngga nemu2.. mohon infonya pak kalo ada tmp yg rekomen di jogja
Buat yg nyari di jogja ada Bona Tronic di Sidoarum Godean, well recomended buat mobil matic sm ecu..
ReplyDeleteSaya punya GL 1.5 xv matic 2008 saat lagi dipanasin sama lagi jalan..suaran mendengung dikabin bikin ga nyaaman,,,apakah penyebabnya
ReplyDeleteMau tanya gan mobil sy honda fit 2002 kadang kalau jalan suka ndut ndutan dan lampu indikator D berkedip larinya ngempos terus kadang maticnya susah otomatisnya knaapa ya gan terus apa yg harus saya lakukan tetima kasih
ReplyDeleteBudi tangerang
Mas, mobil saya kijang LGX matic, permasalahannya saat jalan nanjak dan oper dari D ke 2 atau tanpa oper hanya injak gas kadang terdengar suara desingan sesaat, tapi hal ini tidak selalu, kadang juga tidak muncul suara tersebut, dimana masalahnya dan apa solusinya? Trimakasih banyak
ReplyDeletemobil matic agak nahan tenaganya ketika mau maju dari kecepata 20km menuju kecepatan berikutnya, knp ya Gan?
ReplyDeletemobil matic agak nahan tenaganya ketika mau maju dari kecepata 20km menuju kecepatan berikutnya, knp ya Gan?
ReplyDeleteBERKAH JAYA MATIC
ReplyDeleteperawatan dan perbaikan mobil matic.
Jl. tapos raya no.35 depok
dilengkapi dengan scanner.
ReplyDeleteBengkel mobil matic kia-hyundai dll
ReplyDeleteDi tangerang- Binong- Curug. 0813-8158 0826.
membagikan pengalamam di bidang mesin juga sama dengan beramal yg baik,saya suka itu ,terima kasih untuk Saudara,ku
ReplyDeleteBERKAH JAYA MATIC PENIPU!!!
ReplyDeleteTransmisi matic jazz saya tidak masalah disuruh ganti, setelah diganti masalah ndut2-an masih ada...ternyata masalahnya cuma dibodyvalve aja..mana disuruh bayar pulak!!!tidak rekomendasi
keren juga penjelasannya pakai gambar
ReplyDeletejadi lebih mudah memahami soal mobil
thanks ya
Ada yang punya rekomendasi bengkel tranmisi matic dipurwokerto.
ReplyDeletePANAMA MOTOR
ReplyDeleteMenjual berbagai transmisi matic dan Gearbox matic Ex singapore dengan harga yang sangat murah Lihat blog kami di :
Gearboxmatic.blogspot.com
Jonathansuandi.blogspot.com
atau hubungi kami di :
087885382197
Bro ..mw tanya kampas kopling daihatsu ceria matic ..yg jual dmana ya bro..tlg infonya..toko mana dan daerah mana... Wakhid ..papua barat
ReplyDeleteMas Agung saya punya permasalahan dengan tunggangan saya yaitu Toyota Corona twincam 2000 thn 91...
ReplyDeletePermasalahan mobil saya ini tidak bisa mundur, hanya bisa maju saja walaupun tuas di posisi N tetap saja maju kalau tuas di posisi R tidak bisa maju jg mundur tetapai kalau mesin dimatikan mobil bisa di dorong maju mundur sedangkan di posisi N tidak bisa didorong
Mohon penjelasannya dan berapa kira-kira biaya perbaikannya.
Terima kasih Mas Agung sebelumnya.
Mas Agung saya punya permasalahan dengan tunggangan saya yaitu Toyota Corona twincam 2000 thn 91...
ReplyDeletePermasalahan mobil saya ini tidak bisa mundur, hanya bisa maju saja walaupun tuas di posisi N tetap saja maju kalau tuas di posisi R tidak bisa maju jg mundur tetapai kalau mesin dimatikan mobil bisa di dorong maju mundur sedangkan di posisi N tidak bisa didorong
Mohon penjelasannya dan berapa kira-kira biaya perbaikannya.
Terima kasih Mas Agung sebelumnya.
Mas, mau bertanya,
ReplyDeleteMobil sy Grand Escudo XL7 (matic)
Permasalahannya pada pagi hari mesin dipanasin, tidak mau mundur (posisi R). hrs nunggu lama dulu baru bisa mundur.
Kerusakannya kenapa ya.. mohon arahannya..
Trims..
Mas mau tanya, mobil saya Harrier th2008,G24.
ReplyDeletemabil kondisi diam trus masuk ke D, suka loss nggak ada tarikan, trustambah gas bisa gerak tapi agak nyentak, seperti ada yg kejepit gitu, kenapa yaa, saya tinggal di daerah Serpong ada bengkel yg direkomen nggak
Mas..saya ada masalah nih...mobil toyota metic thn 2008 waktu mundur (tuas udah R) tapi ga bisa mundur..
ReplyDeleteSy juga mengalami hal yg sama, tuas sdah di R tapi mobil tdk bisa mundur, (toyota rush 2009)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam kenal om agung, saya pemakai mitsubishi grandis 2009.mo nanya tarikan awal dari berhenti mo jalan gitu berasa geter mobilnya.tapi klo mobil udah jalan ilang getarnya.udah coba kuras oli matic di bengkel resmi tp msh aja geter di akselerasi awalnya. Kira2 apa lagi yg hrs sy lakukan om? Thx before
ReplyDeleteKetika akselerasi awal perpindahan dr N ke D rpm nya drop gak bro ?
Deletesy mau tanya... mobil sy toyota altis matic, knp kl pss mesin dingin, mobil gak bs maju padahal tuas sdh brd di D
ReplyDeleteMas infonya dong, saya punya nissan excimo matic taun 1998, masalahnya jika mau jalan posisi di L dan berpindah ke 2 atau posisi baru jalan diatas 20km/jam pada pedal posisi D / 2.
ReplyDeleteJalannya seperti melompat atau seperti ada hentakan, problemnya ada dimana mas agung....
Mohon pencerahannya....thx
mas Agung Saya mau nanya nih, tombol perpindahan tuas metik ditekan keras kalau mau dipindahkan dari posisi P, harus nekan tombol shift dulu baru bisa ditekan tombol tuas metiknya dan dipindahkan apa penyebabnya? pada Grand Livina XV 2010, mohon pencerahannya Trims..
ReplyDeleteNanya Pak, saya sudah scan dan hasilnya P0760 Shift control solenoid valve "C" (2nd brake control solenoid) open or short dan P0755 Shift Control Solenoid Valve "B" (Under Drive Solenoid) Open or Short, harus diapain nih ?
ReplyDeleteMesin mobil normal hanya pada saat mau pindah tuas dari N ke D atau dari P ke R ada sedikit hentakan, makasih atas jawabannya
mau tnya pak, kalau mobil sy avanza,, ketika perpindahan dri gigi N ke D itu seperti ada suara aneh,,bgitu jga dri P ke R jga sama seperti ada suara yg mengganggu,,itu kenapa ya? dan harus gmn mengatasi nya? terimakasih
ReplyDelete