Saturday, 8 August 2015

Mengupas CVT pada sepeda motor dan Fungsinya

Mber otor matic di indonesia udah banyak banget beredar diindonesia, mulai dari pengendara muda sampai tua suka menggunakan sepeda motor matic, tapi semua matic motor prinsip kerja transmisinya sama yaitu menggunakan sistem CVT. apa itu CVT ? CVT (Continously Variable Transmission) merupakan alat penggerak otomatis pada motor automatic (matic). Bagian CVT ini merupakan bagian yang meneruskan putaran dari engine/mesin ke bagian roda belakang. CVT bisa juga disebut sebagai sabuk karet/streng pengganti rantai pada sepeda motor matic

Komponen-komponen CVT pada sepeda motor


1. Primary Sheave
2. V-Belt
3. Secondary Sheave
m4. Gear Reduksi

Berikut Ulasan dari komponen komponen diatas

1. Primary Sheave
   Pada Primary sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu


+ Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-Belt. Komponen ini tidak bergerak dan berbentuk piringan. Biasanya bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai pendingin mesin

+ Sliding Sheave, berfungsi menekan V-Belt dalam putaran tinggi, karena sliding sheave ini tidak dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri

+ Collar, berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave dan cam

+ Cam , berfungsi sebagai tempat dudukan slider

+ Slider, berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri mendorong slider sheave. Slider ini bergerak saat mesin pada putaran tinggi

+ Roller, berfungsi sebagai penekan sliding sheave, cara kerjanya sesuai putaran mesin. Apabila mesin pada putaran tinggi, roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Gaya ini disebut gaya centrifugal

2. V-Belt

V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave. Yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave, biasanya v-belt ini memiliki gerigi yang dirancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus

3. Secondary Sheave
e
Didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu

+ Sliding Sheave, berfungsi menekan v-belt. Perbedaan sliding sheave di secondary sheave dengan sliding sheave pada primary sheave adalah tidak memiliki sirip.

+ Fixed Sheave, berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis

+ Per, berfungsi sebagai pendorong sliding sheave

+ Torque Cam, berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi.

+ Clutch housing (rumah kopling), bersungsi meneruskan putaran v-belt ke poros roda

+ Sepatu kopling, berfungsi sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang, sistem kerjanya tipe centrifugal yaitu bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya putaran mesin

4. Gear Reduksi
Fungsinya sendiri sebagai penyeibang putaran mesin dengan roda. Selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga, biasanya ada oli khusus untuk melumasi gear untuk mengurangi panas, dan merusak gear akibat gesekan terus menerus

Tanda-tanda kerusakan pada matic sepeda motor

A. Tanda Kerusakan pada roller CVT
 Jika Roller CVT rusak, atau sudah habis usia pakainya, maka akan terasa getaran atau vibrasi pada putara bawah dan tenaga pada putaran atas tidak maksimal dengan kata lain, akselerasi pada putaran atas seperti tertahan

B. Tanda kerusakan Mangkuk Kopling CVT
Ketika mangkuk kopling bermasalah, maka gejala yang timbul pada saat motor dijalankan pada putaran bawah dan atas terasa jedug-jedug, ndut-ndutan, atau terasa seakan tersendat

C. Tanda Kerusakan Kampas Sentrifugal
Bila kampas sentrifugal Aus, maka akselerasi motor anda akan melambat, dan kecepatan menjadi berkurang daripada kondisi motor normal

D. Tanda Kerusakan Komponen Secondary Sliding Sheave CVT
Jika ada kerusakan pada komponen secondary sliding sheave ini, maka putaran menengah motor akan terasa tertahan sesaat dan kemudian normal kembali

E. Tanda Kerusakan pada Komponen Secondary Fixed Sheave CVT
Komponen secondary Fixed Sheave biasanya aus atau rusaknya pada tiga lubang pin guidenya, dengan ciri-ciri ketika yang rusak adalah tiga lubang tersebut melebar. Jika tidak segera diganti, maka akan berpengaruh pada komponen CVT lainnya

F. Tanda Kerusakan Corong CVT
Motor anda slip? itu merupakan tanda kerusakan pada komponen corong CVT. Bila corong CVT rusak dan dibiarkan, maka akan sedikit fatal. Karena bila rusak atau aus, ada kemungkinan  grease atau gemuk akan bocor. Sehingga V-belt, kampas kopling dan komponen lainnya menjadi slip



Sumber artikel ;
otozones.blogspot.com
dan dari banyak link di internet


Semoga bermanfaat, salam otomotif, jangna lupa like fanpage pojok kanan atas ya brooo....
TANDA KERUSAKAN ROLLER CVT
Jika Roller CVT rusak, aus, atau sudah sampai umur pakainya, maka akan terasa getaran atau vibrasi pada putaran bawah dan tenaga pada putaran atas tidak maksimal dengan kata lain akselerasi pada putaran atas seperti tertahan.
TANDA KERUSAKAN MANGKUK KOPLING CVT
Ketika mangkuk kopling bermasalah maka gejala yang timbul pada saat motor dijalankan pada putaran bawah dan atas akan terasa jedug-jedug, ndut-ndutan, atau seakan tersendat.
TANDA KERUSAKAN KAMPAS SENTRIFUGAL
Kampas sentrifugal berfungsi untuk menekan dan menahan mangkuk kopling sehingga transfer tenaga diteruskan ke roda. Bila Kampas sentrifugal aus atau rusak, maka Anda bisa merasakan akselerasi motor matic yang sedang dikendarai akan menjadi lambat dan kecepatan menjadi berkurang dari biasanya.
TANDA KERUSAKAN KOMPONEN SECONDARY SLIDING SHEAVE CVT
Secondary sliding sheave merupakan komponen CVT yang berhubungan dengan V-Belt. Ada kemungkinan komponen ini aus maupun tergerus akibat menopang putaran V-Belt secara terus-menerus. Jika ada kerusakan pada komponen Secondary sliding sheave ini, maka akan putaran menengah motor terasa tertahan sesaat dan kemudian baru normal kembali.
TANDA KERUSAKAN KOMPONEN SECONDARY FIXED SHEAVE CVT
Komponen Secondary Fixed Sheave biasanya aus atau rusak pada tiga lobang pin guidenya, ciri-cirinya adalah bila rusak adalah ketiga lubang tersebut melebar. Bila tidak segera diganti maka akan berpengaruh pada Komponen CVT Motor Matic lainnya.
TANDA KERUSAKAN CORONG CVT
Motor Matic Anda Slip? Itu merupakan tanda kerusakan pada komponen corong CVT. Bila corong CVT rusak dan dibiarkan maka akan sedikit fatal, karena bila rusak atau aus ada kemungkinan grease atau gemuk akan bocor. Sehingga v-belt, kampas kopling dan lainnya menjadi slip.
- See more at: http://otozones.blogspot.com/2015/01/tanda-kerusakan-pada-komponen-cvt-motor-matic.html#sthash.tgVLIC8d.dpuf

 
Design by http://4-jie.blogspot.com/ | Bloggerized by Fajri Alhadi